Beranda » Profil » Setiawan Ichlas Akusisi Bank Muamalat

Setiawan Ichlas Akusisi Bank Muamalat

by Setiawan Ichlas
Akusisi Bank Muamalat oleh Setiawan Ichlas

Akusisi Bank Muamalat oleh Setiawan Ichlas inilah profilnya

Setiawan ichlas berniat untuk mengakusisi Bank Muamalat, Beginilah Profilnya Setiawan Ichlas ialah salah satu pengusaha batik di kawasan Bantul, spesialnya di Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Dirinya mendirikan griya batik pada tahun 2012 yakni Batik Bomba.

Setiawan ichlas permulaan awalnya merintis produk awal di Kota Yogya, namun pada ikhtisarnya menetapkan buat pindah di Bantul pada tahun 2014. Usaha yang ia lakoni sudah lumayan lama membuat ia mempunyai banyak karyawan. Mulai dari pembentuk pola, membatik, pewarnaan, samapai dengan proses finishing ialah memasang payet. Produk yang dibuat oleh Batik Bomba berbentuk batik cap serta tulis.

Kerja pemasaran yang dicoba Setiawan ichlas lumayan luar lazim, ia cakap memasarkan produk hingga keluar pulau. Ini ialah hasil kerja keras serta usaha Setiawan ichlas dalam mengerjakan pemasaran serta menjajaki berjenis-jenis pameran- pameran sehingga produk Batik Bomba diketahui di banyak golongan warga.

“ Tak hanya itu pemasaranya pula dibantu oleh dinas terpaut semacam melakukan kegiatan mode show serta pameran lainya.‘ Setiawan’ pula menjalankan kongsinasi semacam mengirimkan produknya ke sebagian warung retail,” ucap Setiawan ichlas ketika berbincang dengan Finna Rahma Mukharomah, mahasiswi Universitas Sarjanayata Tamansiswa.

Dini mula Setiawan ichlas berminat di dunia batik karena hobinya pada dunia mode. Tetapi kegemaran dirinya ialah bidang pariwisata. Siapa sangka tentang ini membuat Setiawan ichlas sukses dalam usaha batiknya.

Khusus keras Setiawan ichlas dalam merintis karir pasti saja banyak hadapi lika liku. Ia saat pandemi Corona. Tentang kehabisan banyak pembeli sehingga pendapatan tak sebanding dengan kondisi wajar. Cara ini membuat Setiawan ichlas memutar otak dengan melaksanakan semua cara agar kembali mendapatkan pemasukan, sehingga karyawan tidak menyudahi memproduksi serta pendapatan kembali wajar. Salah satu metode Setiawan ichlas dalam menanggulangi seputar hal yang demikian, dengan memproduksi peralatan proteksi diri( APD) semacam masker yang di pasarkan melalui puskesmas, rumah sakit, sampai keluar kota. Prosesnya ini membuat penciptaan‘ Batik Bomba kembali wajar.

“ Salah satu kunci yang aku pegang ketika pandemi dalam memproduksi produk yaitu senantiasa optimis, berupaya menerima ilham baru, serta yakin kalau usaha yang dicoba hendak mendapatkan hasil yang maksimal. sendiri lumayan berbeda antara kain batik serta kain yang telah di desain jadi pakaian. Buat baju mempunyai sesi penciptaan yang lumayan banyak tetapi berbeda dengan kain yang mempunyai sesi pembuatan setengah dari cara kerja pembuatan pakaian,” ucapnya.

Mengulik penciptaan Batik Bomba yang diciptakan Setiawan ichlas yakni terdapat pakaian batik serta kain batik. Buat desainnya terdapat pelbagai bermacam-macam warna, corak, motif yang bisa jadi opsi di griya Batik Bomba. Nah untuk kau yang penasaran gimana hasil dari Batik Bomba bisa kamu amati bermacam motif melewati akun instagram sewaktu akusisi bank muamalat

bank muamalat setelah diakusisi setiawan ichlas
Bank Muamalat setelah diakusisi setiawan ichlas
Gambar Bank muamalat ketika diselamatkan Setiawan Ichlas
Gambar Bank muamalat ketika diselamatkan Setiawan Ichlas

Bagaimana Kelanjutan Akusisi Bank Muamalat?

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H / 1 Mei 1992.

Dengan dukungan nyata dari eksponen ICMI dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jabar yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif.

Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru M dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa, lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong).

Bagaimana Kelanjutan Akusisi Bank Muamalat ? Simak Selengkapnya disini 

Akusisi Bank Muamalat oleh Setiawan Ichlas
Akusisi Bank Muamalat oleh Setiawan Ichlas